Apa Itu Hemiparesis?

Dalam Neurologi kekuatan otot dibagi menjadi 6 kategori yang disimbolkan dengan angka dari 5 sampai 0. Dengan penjelasan masing-masing angka sebagai berikut:

5 : Normal. Tangan bisa digunakan dalam keadaan normal, menahan, melawan gravitasi, mengangkat, dan lain sebagainya

4 : Lemah, otot hanya bisa menghasilkan sedikit gerakan. Bisa melawan gravitasi, artinya tangan masih bisa bergerak bebas ke atas-bawah, bisa menahan tekanan hanya saja pada kondisi ini otot tangan seseorang tidak bisa nenahan tekanan yang kuat. Pada kondisi ini juga seseorang masih bisa mengangkat barang hanya saja tidak bisa mengangkat barang yang terlalu berat.

3 : Lemah, tidak bisa menahan tekanan. Pada kondisi ini seseorang bisa melawan gravitasi hanya saja tidak bisa menahan tekanan yang diberikan.

2 : Lemah, tidak bisa menahan juga melawan gravitasi. Pada kondisi ini seseorang hanya mampu menggerakan tangan atau kakinya bergeser ketika dia berbaring. Tidak bisa mengangkat tangan atau kaki ke atas.

1 : Sangat lemah. Pada kondisi ini tangan atau kaki hanya bisa sedikit melakukan pergeseran, dapat dikatakan pada kondisi ini seseorang hapir lumpuh.

0 : Lumpuh, pada kondisi ini tangan atau kaki seseorang sama sekali tidak bisa melakukan gerakan. Pada kondisi ini otot sama sekali tidak punya kekuatan (plegia).

Lemahnya otot tubuh pada manusia disebut dengan parese atau Paresis. Paresis ini dibagi menjadi 4 yaitu

1. Monoparesis : Lemah salah satu anggota gerak. Bisa tangan kanan saja, tangan kiri saja, kaki kanan saja atau hanya lemah kaki kiri saja.

2. Paraparesis : Lemah sepasang anggota gerak. Bisa kedua tangan lemah atau hanya kedua kaki saja yang lemah.

3. Tetraparesis : Lemah semua anggota gerak. Semua anggota gerak sepasang kaki dan juga sepasang tangan lemah.

4. Hemiparesis : Lemah satu sisi anggota gerak. Bisa tangan dan kaki kanan saja. Bisa tangan dan kaki kiri saja.

Tingkat lemahnya anggota gerak seseorang bisa dilihat secara kasat mata ataupun melalui cek secara medis.

Saya disini hanya akan membicarakan hemiparesis saja, karena memang tujuan saya menulis ini adalah menjelaskan apa itu hemiparesis. Seperti yang telah saya tulis di atas hemiparesis adalah lemah salah satu sisi tubuh baik itu sisi kiri maupun sisi kanan.

PENYEBAB HEMIPARESIS

Hemiparesis disebabkan oleh cerebral palsy (kerusakan otak). Cerebral palsy bisa terjadi akibat struk, kecelakaan ataupun disebabkan oleh kelahiran bayi prematur.

Hemiparesis terbagi dalam beberapa kategori, yaitu:

Hemiparesis kanan. Hemiparesis kanan terjadi jika kerusakan otak terdapat pada sisi kiri. Sisi kiri otak adalah bagian yang mengontrol perihal berbicara dan bahasa. Orang yang memiliki hemiparesis jenis ini mengalami kesulitan untuk berbicara dan memahami apa yang orang lain katakan.

Hemiparesis kiri; Hemiparesis kiri terjadi jika kerusakan otak terdapat di sebelah kanan. Sisi kanan otak adalah bagian yang mengontrol proses belajar, beberapa jenis perilaku juga komunikasi non verbal. Kerusakan otak pada sisi kiri menyebabkan seseorang berbicara secara berlebihan (cerewet), kurangnya perhatian juga memilki ingatan yang pendek.

Ataxia; Ataxia adalah hemiparesis yang disebabkan cedera otak belakang. Cedera ini dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengkoordinasikan gerakan, hal ini dapat menyebabkan kesulitan berjalan dan mengalami gangguan keseimbangan tubuh.

Hemiparesis murni; Hemiparesis ini adalah hemiparesis yang sering terjadi. Orang yang mengalami hemiparesis jenis ini mengalami kelemahan pada kaki, lengan juga otot wajah.

Hemiparesis bersifat menetap. Artinya tidak bisa disembuhkan secara total. Adapun upaya-upaya untuk membantu si penderita adalah dengan cara fisioterapi. Dengan demikian, si penderita dapat dilatih untuk memaksimalkan kemampuan otot anggota geraknya yang terkena hemiparesis.

Saya lahir premature (kata mamah). Dari kecil saya menggunakan tangan kiri, gak tahu kenapa. Yang saya rasakan kaki dan tangan saya lemah. Kelas satu Tsanawiyah (SMP) saya pernah dibawa ke salah satu dokter spesialis syaraf. Diperiksanya hanya sepuluh menit. Dokter tidak memberitahu apa-apa. Dokter itu hanya menyuruh saya pergi ke divisi fisioterapi yang ada di rumah sakit tersebut.

Dua bulan saya terapi disana, dua minggu sekali. Kegiatannya Cuma gitu, 30 menit pertama sisi kanan tubuh saya disorot pakai laser infrared. Setelah itu biasanya disuruh nulis pakai tangan kanan. Megang bola dari yang kecil sampai yang besar, berjalan di treadmill, dan lain sebagainya. Seharusnya latihan itu diterapkan secara kontinu agar saya bisa memaksimalkan kekuatan otot lengan dan kaki saya. Tapi, menurut saya hal ini sangat membosankan. Bagaimana tidak yang datang ke divisi ini hanya orang-orang yang terkena struk, mayoritas lanjut usia.

Disana saya pernah melihat ade kecil yang terkena struk, disana saya baru tahu kalau ternyata struk bisa menyerang siapa saja.

2012

Memasuki semester 2 kuliah saya belajar Neurologi. Ilmu tentang syaraf. Nah, ketika belajar inilah saya mulai mengenal kata hemiparesis. Dari sana saya mulai tahu penyebab kenapa kaki dan lengan saya lemah.

Saya mulai mendalami tentang hemiparesis dan akhirnya saya simpulkan kalau memang saya terkena hemiparesis disebabkan kerusakakan otak (cerebral palsy) yang saya alami karena saya terlahir premature.

Saya dan Kidal

Karena saya hemiparesis kanan maka saya melakukan segala aktifitas dengan tangan kiri. Kelemahan otot saya ada di nomor 4, mendekati normal memang sebenarnya, hanya saja kekuatan otot lengan dan kaki saya sama seperti kekuatan otot anak kecil yang berusia 3 tahun. Tidak bisa membawa barang yang berat-berat.

Saya kidal, mulai menulis, mengambil barang, mengetik dilakukan pakai tangan kiri. Sebenarnya waktu kecil saya terbiasa memberikan barang pada orang lain dengan tangan kiri. Hingga suatu saat pedagang waktu saya SD menegur saya karena memberikan uang pakai tangan kiri. Dari situ saya belajar untuk memberikan sesuatu dengan tangan kanan. Agak ‘kagok’ memang, tapi belajar kan proses dan saya menikmati itu.

Tanggapan orang-orang, agama dan jawaban saya.

Saya terbiasa dengan pertanyaan “eh kidal toh??” sejak saya TK bahkan sampai saya kuliah hari ini. Memang tidak sopan, bukan hanya di Indonesia saja tapi juga di seluruh dunia. Agama pun memang tidak memperbolehkan untuk melakukan sesuatu dengan tangan kiri.

Saya Islam, TK di sebuah yayasan Islam, SD di sekolah negeri dan Tsanawiyah – Aliyah di pesantren. Saya tahu sebelum orang lain memberitahu saya, kalau Rosulullah melarang keras umatnya untuk melakukan segala sesuatu dengan tangan kiri. Di sini saya akan membuat pengecualian “tidak boleh dengan tangan kiri” jika kondisi seperti apa dulu. Dalam kondisi normal jelas sangat dilarang menggunakan tangan kiri.

Saya beraktifitas normal saja, saya kuliah, mencuci piring, mencuci pakaian, beres-beres kostan. Memang setiap orang yang melihat saya sekilas tidak akan menyadari kalau tangan kanan saya lemah, mereka akan menyadari kalau saya sudah berjabat tangan dengan mereka. Makanya saya sudah tidak aneh dengan tatapan orang-orang yang memandang saya sinis melakukan segala hal dengan tangan kiri, karena memang faktanya tangan kanan saya terlihat baik-baik saja.

Saya makan dengan tangan kanan, asal pakai sendok. Saya bisa memakai sumpit asal pakai tangan kiri. Saya bisa makan mie, asal ada sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Kelihatan ribet ya? Ah enggak, saya sudah beradaptasi di lingkungan seperti ini selama 19 tahun.

Saya dan Inferioritas

Saya satu-satunya yang kidal di antara belasan anak TK. Saya satu-satunya yang kidal di antara puluhan teman-teman saya di SD. Saya satu-satunya kidal di antara ratusan teman Tsanawiyah dan Aliyah. Dan saya satu-satunya kidal di antara ratusan mahasiswa angkatan 2011 di jurusan Psikologi. Saya satu-satunya kidal di antara puluhan orang keluarga besar nenek-kakek dari pihak ibu maupun ayah. So??? Bisa dibayangkan gak gimana jadi seseorang yang berbeda di antara ratusan orang?.

Diskusi lebih lanjut di sini -> Mari Berdiskusi tentang Hemiparesis

UPDATE 6 Desember 2015

Hai semua, terima kasih telah baca cerita mas lalu saya. Saya sedang mengerjakan skripsi minta do’a dari semua. Well, saya memang masih kidal dan saya tetap hemiparesis sampai saat ini, tapi insyaallah saya baik-baik saja. Sudah bisa memaafkan semua orang yang tidak paham keadaan saya. Tentang cemas? Ah, hanya sugesti diri saya pribadi. Saya bahagia, punya banyak teman, ehm calon sarjana dan… anxiety is fantasy 🙂

Sumber :

Hand-out Mata kuliah Neurologi – Psikologi UIN Bandung

Tesis Elita Mardiani – Pascasarjana UNDIP, 2006

http://www.disabled-world.com/health/neurology/hemiparesis.php

http://www.psychologymania.com/2011/07/gangguan-kecemasan-anxiety-disorder.html