Review: Fair and Lovely 2-IN-1 Powder Cream

Kulit aku kering namun cenderung berminyak di daerah T-zone. Selama ini selain mencari produk yang bisa melembabkan namun juga mencari produk dengan yang ringan agar tidak membuat daerah T-zone menjadi tambah berminyak. Semisal kalau sunscreen atau krim wajah lainnya harus ringan dan gak bikin muka gerah.

Kenapa sih harus produk yang ringan? Tentu saja produk yang kita pakai harus nyaman di wajah dong. Terutama saya sering beraktifitas di luar, produk yang gak nyaman di wajah bikin saya gerah, terus lama kelamaan jadi pliket. Krim yang seharusnya bikin cerah wajah lama-kelamaan malah bikin kulit kusam karena debu nempel di wajah.

Selama ini untuk mengatasi hal itu saya pakai krim wajah terus dicover dengan bedak tabur, biar hasilnya matte. Lumayan sih gak bikin wajah berminyak tapi ya tidak tahan lama paling bertahan hanya 4 jam, selebihnya ya wajahku tetap pliket.

Sempat bingung juga, eh kemarin ada iklan FAIR & LOVELY 2-IN-1 POWDER CREAM , produk apaan tuh, powder tapi cream? Cream tapi powder?

Akhirnya kemarin dapat produk ini dari yukcoba.in kita bahas yuk

Produk ini merupakan produk varian terbaru dari Fair & Lovely, memadukan 2 kebutuhan konsumen krim pencerah sekaligus bedak dalam satu produk. Produk perawatan wajah sekaligus make-up.

Produk ini dikemas seperti produk Fair & Lovely lainnya ada kemasan 20 g dan ada juga kemasan 40 g, dikemas dalam tube sehingga menjaga kehigienisan produk ketika kita akan memakainya.

Di kemasannya sih ditulis ‘Krim pencerah multivitamin + Bedak untuk wajah tampak cerah, tanpa kilap seperti memakai bedak’ Bener gak tuh?

Selain itu terdapat pula tanggal kadaluarsa di bawah kemasan dan tidak kalah penting produk ini sudah mendapat sertifikat halal dari MUI jadi sebagai muslimah saya tidak perlu was-was lagi.

Baca lebih lanjut

Kajian Pra Nikah: Mencintaimu Butuh Ilmu (Ust. Ahmad Sarwat)

Nikah itu sebenarnya tidak usah kebanyakan teori, jurus dan gaya. Jalani saja dulu, gak usah bingung-bingung. Kebanyakan teori puyeng, nanti.

Kajian kali ini, cukup banyak yang dibahas tapi ya gitu gantung-gantung. Butuh referensi lanjutan. Fyi, aja sih.

Saya nulis judulnya ngakak, Haha.

Akad nikah sebetulnya buka antara calon suami dan calon istri, tetapi antara calon suami dan bapak/wali Perempuan.

Akad nikah itu tidak akan terjadi jika tidak ada 5 hal:

  • Calon Suami
  • Calon istri
  • Wali
  • Ijab Qobul
  • Saksi

TENTANG MAHAR (MAS KAWIN)

Sedangkan mas kawin bukan rukun, tapi hak wanita yang wajib terpenuhi. Sedangkan sebaik-baiknya mas kawin (mahar) adalah mas kawin yang disukai istri, kalau dia maunya seperangkat alat sholat ya jangan dipaksa mau dikasih rumah :D.

Tapi banyak ustadz yang mengambil hadits sepotong-sepotong ada hadits begini “Sebaik-baiknya mahar adalah yang paling sedikit”, sedangkan hadits itu berkaitan dengan mahal yang lain. Mahar yang paling sedikit (Murah) itu menurut standar siapa?

Emang ada sih, zaman dulu sahabat yang nikah Cuma pakai cincin besi doang, tapi itu sifatnya kasuistik. Jangan sifat yang kasuistik ini dipakai secara umum. Semurah-murahnya mahar Rasululloh itu kan kata Aisyah 500 Dirham. Masa mitsaqan ghalidza Cuma pakai seperangkat alat sholat? Murah amat. Gak salah sih, karena budaya di Indonesia memang seperti itu, ya sudah.

Mahar itu sebenarnya bisa dicicil. Dan gak masalah, jika suatu hari nanti misal si istri mengikhlaskan cicilan mahar tersebut dan menganggap lunas jika suami mengalami kesulitan dalam pelunasan mahar tersebut. Tapi di Indonesia gak lazim jika mahar dicicil. Baca lebih lanjut

Kajian Pra Nikah: Pola Asuh Berdasarkan Usia (Ust. Budi Darmawan) #NulisSkripsi

Perilaku satu anak diperoleh melalui proses belajar. Mereka belajar melalui pengalaman apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar.

Seorang ustadz, seorang kepala sekolah, seorang Psikolog, tidak menjamin dapat mendidik anaknya lebih baik daripada orang lain. Yang dapat menjamin pendidikan seorang anak adalah, apakah orang tuanya mendidik anak tersebut under control atau lost control.

Oleh karena itu Islam memiliki sarana-sarana untuk mendidik anak, sarana ini ada 5

  1. Al-Qudwah: Jangan mengharapkan anak meneladi Rasululloh jika kita juga tidak bisa menjadi teladan dalam meneladani Rasululloh. Penasehat terbaik adalah orang yang menasehati dengan perilaku.
  2. Al- aadah: Penguatan
  3. Al-Mulahadzoh: Pengawasan/Kontrol
  4. An-nasihat: Nasehat
  5. Al-uqubah: Hukuman

Urutan ini tidak boleh terbalik, harus selalumenasehati dulu, jangan langsung menghukum, anak salah, belum diberi contoh, belum dinasehati, malah langsung menghukum.

Dari 5 sarana ini, yang paling penting adalah al-mulahadzoh (Pengawasan). Maka yang paling penting bukan sehebat apa imu kita, tapi pastikan quality control pendidikan anak terjaga dengan baik. Baca lebih lanjut

Kajian Pra Nikah: Pendidikan Anak dalam Islam (Ust. Bendri Jaisurrahman) #NulisSkripsi

Orang tua yang tak belajar bagaimana menjadi orang tua sejatinya sedang mempersiapkan  kehancuran keturunannya karena tak mau memahami bagaimana tangggung jawab dan perannya.

Seperti biasa, videonya Saya simpan d bawah, ya.

Bagaimana cara mempersiapkan anak remaja?

Remaja ada dua kategori

  1. Anak yang bergantung pada orang tua, segala sesuatu apa kata ibu, dia tidak bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Itu lah yang banyak terjadi pada anak-anak sekarang  di mana dia tidak memiliki otoritas terhadap dirinya. Sehinngga jadilah anak-anak yang terombang-ambing, anak-anak yang tidak bisa mengatakan tidak pada sesuatu yang bertentangan dengan akalnya.
  2. Yang ke dua, anak yang terlalu mandiri bahkan cenderung melawan, selalu beda dengan orang tuanya

Dua kategori ini, terjadi karena kesalahan pengasuhan orang tua.

Anak yang pertama sepertinya taat, tapi tidak memiliki otoritas, bahkan nanti ketika dewasa bahkan menikah dia tidak bisa menjalankan roda “pemerintahan” dalam keluarga karena intervensi ayah dan ibunya.

Sedangkan anak yang ke dua terlalu liar, tidak bisa diatur, tidak bisa dicegah. Baca lebih lanjut

Kajian Pra Nikah: Manajemen Konflik Rumah Tangga (Ust. Hilman Rosyad (Alm))

Sebenarnya di kajian ini, gak bahas konflik banget sih, lebih ke tindakan preventif sebelum nikah itu kemungkinannya ada apa aja, ya kira-kira nikah tuh bakal gini loh yang terjadi. Eh ternyata metode penyampaian Ust. Hilman asyik ya, anak muda banget. Jadi kangen, padahal semasa hidup belum pernah bertemu beliau :((. Ya Allah

Sangat Saya rekomendasikan untuk nonton videonya langsung, meskipun poin-poin pentingnya (InsyaAllah) sudah saya tulis di bawah. Ngomong-ngomong ini kajian lanjutan sebenarnya kajian pertama dari Ust. Fauzil Adhim belum saya tulis, lelah uy materinya 2 jam. Berasa verbatim pas praktikum wawancara.

Ketika mencari pasangan

  • Hal pertama seiman. Gak usah lah cari-cari yang beda agama. Susah.
  • Sekeyakinan. Yakin dia juga mau sama kamu :D. Caranya bagaimana kalau mau sama-sama berkeyakinan. Ada 3B:
  •  Berdo’a, karena bagaimanapun jodoh itu bagian dari takdir.
  • Berusaha artinya memataskan diri untuk menikah. Mau nikah tapi gak mau memantaskan diri ya susah, atuh. Menikah itu ibadah yang melibatkan banyak pihak. Orang tua, calon besan, keluarga besar. Nah, tapi memantaskan diri ini sangat subyektif. Kalau perempuan misal berpenampilan rapi, bertanggung jawab  menyelesaikan kuliah tepat waktu (Kalau terlanjut gak tepat waktu, bisa nebus dosa gak sih? :))

Baca lebih lanjut

Kajian Pra Nikah: Jika Cinta, Segerakan atau Relakan (Ust. Hanan Attaki)

Ini ringkasan kajian ke dua. Nanti videonya Saya simpan di bawah, ya.

Ternyata metode ceramahnya ust. Hanan banyak menceritakan kisah-kisah ya. Ntah kisah sahabat, kisah masa lalu, atau kisah pribadi atau teman dan keluarganya. Terus pas ditarik sarinya yang tinggal segini. kalau mau lebih lengkap sekalian dengerin kisah-kisah banyak hikmah, sila nonton videonya saja. Sebenarnya materinya gak nyambung sama judul, tapi ya orang Ust. Hanan ceramahnya begitu.

  1. Pasangan itu adalah takdir Allah

Seberapa sering kita menghadiri pernikahan? Sebulan sekali? Seminggu sekali?

Pernah menghadiri pengadilan perceraian? Belum pernah?

Itu membuktikan rahmat Allah lebih luas. Lebih banyak yang menikah daripada yang cerai.

يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Qs: Annisa:1) Baca lebih lanjut

Kajian Pra Nikah: Single Lillah to Couple Lillah (Ust. Muhsinin Fauzi)

Ini materinya  Saya ambil dari materi Sekolah Pra Nikah. Video lengkapnya nanti saya simpan di bawah, ya.

Saya bingung ini mau ringkasnya bagaimana. Mau narasi atau per poin. Per poin aja deh ya, kalau mau lebih lengkap sila nonton videonya sambil nyuci, kan latihan mau jadi istri-idaman-kecintaan-suami-kesayangan-mertua. *uhuk

PROLOG

  • Hal yang paling penting ketika mengikuti kajian pra nikah adalah implementasinya, betul?
  • Tidak ada cinta sebelum pelaminan, karena jika ada cinta sebelum pelaminan maka kemungkinannya ada dua:  Kau menikahi yang tidak kaucintai, dan mencintai yang tidak kaunikahi. Pastikan kau mencintai orang yang kaunikahi. Insyaallah.

Harus diwaspadai pada generasi Y:

  • Tidak mau berproses, mau yang instan
  • Kurang rasa tanggung jawab. Ada yang takut menikah karena takut tidak mampu, seharusnya menikah menimbulkan rasa tentram.
  • Hatinya terluka. Pernah ada cinta dalam hatinya. Harus dibersihkan sebelum nikah
  • Pernikahan tanpa persiapan, ibarat renang tanpa latihan. Tapi, persiapan yang berlebihan membuat kau tidak menikmati kolam renang.  Ada hubungan antara pendidikan yang tinggi dan kecepatan menikah, semakin tinggi dan semakin cerdas, makan semakin memiliki peluang untuk lama. Banyak pertimbangan, banyak mikir plus minus.
  • Pemahaman terhadap pernikahan berdampak pada pengambilan keputusan untuk menikah. Terlalu memperumit atau terlalu menyederhanakan, tidak baik.

Baca lebih lanjut

Decluttering: Membuang Barang Sentimental

Saya orangnya cukup sederhana, gak punya koleksi apapun. Gak pernah suka beli-beli perintilan atau aksesoris yang menurut Saya tidak terlalu berguna. Jarang tergoda beli barang lain sebelum barang yang saya punya rusak. Jadi bisa dikatakan barang-barang Saya cukup sedikit jika dibanding perempuan lain, ntah itu buku, baju, skincare, ya semua yang ada hanya barang yang memang saya butuhkan.

Tapi, Saya punya sifat jelek. Barang-barang zaman dahulu disimpan. Maksudnya bukan barang sepatu, baju, tas. Tapi semacam boks handphone, dus bekas sepatu, brosur-brosur, buletin zaman sekolah, nametag, struk bekas belanja, dan semua barang yang punya nilai sejarah.

Ah sayang kalau dibuang, buat kenangan.

Aduh kalau dibuang nanti kangen

Jangan dibuang deh,suatu saat pasti butuh

Gitu terus, sampai numpuk. Sampai disimpan puluhan tahun. Haha

Sampai kemarin nemu Konmari method. Bisa dibaca di sini. Intinya sih, KonMari ini seni beres-beres. Salah satunya dengan tidak menumpuk barang atau membuang barang yang sebenarnya tidak kita perlukan.

Detail cara-cara Metode KonMari nanti saya sertakan di bawah ya.

Urutan Konmari ini pertama kita membereskan pakaian lalu terakhir barang-barang sentimental, barang yang punya nilai historis tapi sebenarnya Cuma sampah. Contohnya tiket bioskop. Apa coba Saya suka nyimpen tiket bioskop di dompet, sayang aja kenang-kenangan.

free-printable-decluttering-checklist-konmari-method-checklist-colors-768x960

Baca lebih lanjut

Tips Memilih Buku Diskon dan Buku Murah

Hehe, itu judulnya SEO banget ya. Bodo amat, udah gak bisa membuat judul yang mendayu-dayu. Kemarin sudah janji mau nulis trik Saya dapat buku murah tapi insyaAllah bagus dan layak dibaca.

Buku di rumah Saya gak ada yang mahal, kok. Paling mahal Rp. 60.000. Sisanya buku diskonan harga Rp.30.000 ke bawah atau buku hasil giveaway. Eh ada deh yang mahal buku teks kuliah yang disayang-sayang banget gak mau dipinjemin ke orang. Wkwk

Dulu-dulu sih, Saya gak ngerti cara milih buku. Beli buku 300 Halaman harganya Rp. 50.000, kadang beli buku karena tergiur lihat judulnya doang, eh pas dibaca isinya gitu-gitu aja. Atau kalau beli novel ternyata ceritanya roman picisan, klise, mudah ditebak, pasaran. Kesalahan lainnya, beli buku yang ntah penulisnya siapa, yang gaya tulisannya belum saya tahu. Jadinya gitu, dibaca beberapa kali, masih gak sreg aja.

Tips ini, Saya tujukan buat orang-orang yang pengen beli buku, tapi juga pengen beli bedak, pengen pinter tapi juga kulitnya pengen glowing HAHA. Ditujukan juga buat orang-orang yang suka baca buku apa saja dan yang menulis siapa saja. Dan ditujukan bagi orang yang suka diskonan, tapi bingung mau beli buku apa. Bertahun-tahun saya terapin pakai trik ini, alhamdulillah gak ada buku yang bikin Saya kecewa.

Saya beli buku, bukan saya punya uang banyak kok, kalau punya uang banyak mah ngapain capek-capek ke bazar buku. Tiga jam keliling Cuma buat nemu buku Rp.20.000-an yang bagus? Pergi aja ke Toko buku yang luas dan ber-AC.
Baca lebih lanjut

Pesta Buku Bandung 2018

bookfair

Pesta Buku Bandung 2018

Gemes mau ceritain tentang Pameran Buku, ntah gara-gara Saya setiap tahun ke sana atau gimana. Tapi semakin ke sini semakin yaaa biasa aja. Cenderung gak rame. Hehe

Ini tahun ke-2 Saya pergi ke Landmark Braga langsung dari Garut. Tahun kemarin Saya pergi lewat jalur Garut – Leuwipanjang, disambung pakai Damri Leuwipanjang – Kebon Kalapa (?). Eh iya gitu ya? Lupa.

Kemarin Saya pakai kereta, ternyata bisa hemat ongkos sampai 50% ya, hih kalau tahu dari dulu mah. Lumayan bisa buat nambah beli buku.

Rute Garut – Landmark Braga (Lokasi Pameran Buku Bandung 2018)

Ini cara Saya pakai rute manja-manja club, dan anti cape-cape club, tapi tetap bisa lebih hemat. Dan gak perlu jalan kaki jauh-jauh. Perempuan ya, duh.

Angkot Garut – Kadungora : Rp. 3.000

KA. Rute Leles – Bandung : Rp. 8.000

Dari Stasiun naik Angkot St. Hall – Sadang Serang (Angkot hijau polet kuning) : Rp. 3.000

Nanti turun pas banget depan Landmark, tinggal nyebrang deh.

Pulangnya pakai angkot Dago – St. Hall: Rp.3.000

KA. Rute Bandung – Cicalengka: Rp. 5.000

Dari stasiun Cicalengka naik angkot Cicalengka – Cileunyi: Rp.3.000

Turun di Parakan Muncang

Naik Primajasa ke Garut : Rp.10.000 (Kalau dapat yang ekonomi, bisa bayar Cuma Rp.7.000)

Total ongkos Garut – Braga PP Rp. 32.000, tahun kemarin Saya pakai Bus disambung Damri habis ongkos Rp.60.000. Lol

Baca lebih lanjut